Senin, 29 November 2010

Ketika perjalanan menghilangkan sejenak rasa galau,,

Perjalanan menuju Cisarua untuk menghadiri kongres Forum Pers Mahasiswa Jakarta (FPMJ) untuk memilih presidum dan koordinator 2010/2011, membuatku mendapatakan sesuatu yang lebih dari perjalananku yang hanya sendiri.
aku memutuskan berangkat karena memang keadaan ku yang sedang tidak menentu, pikiranku sangat kacau dan mungkin itu lah yang dimaksud galauu,,,
semua yang kualami disekitarku, membuatku merasa ingin menetralisirkan keadaanku sepeerti semula dan melupakan sejenak semua masalah yang ada,,
seyuman yang selalu aku berikan, canda tawa yang selalu terpancar dari wajahku, itu semua hanya kebodohan yang aku lakukan, agar aku tidak memikirkan masalah itu selalu..
ketikan ku memulai perjalanan, memulai berpetualang dengan diri ku sendiri, melawan ego, melawan semua kekesalanku, aku merasa sangat senang dan seketika semua rasa penat itu, hilang,, ketika aku berkenalan dengan seorang kakek-kakek separuh baya dan ibu-ibu separuh baya dengan anaknya,,
aku duduk bersama sang kakek dibangku tiga dan sang ibu serta anaknya yang seumuran dengan ku duduk dibangku dua. kami bersebelahan dan kami saling bertukar pendapat serta masukan.
berawal dari aku yang menanyakan berapa uang yang harus diberikan untuk sampai ke cisarua ke ibu dan anaknya itu,
"maaf bu, ini bayarnya berapa ya buat sampe ke cisarua?", tanyaku.
ibu itu menjawab "saya juga kurang tau de, saya juga baru pertama kali naik ini".
tiba-tiba anaknya menjawab "biasanya sih paling sampe cisaruah mah 10 ribu sampai 15 ribu, coba aja mba kasih uang pas 10 ribu", tuturnya.
lalu aku ucapkan terima kasih dan kembali ke posisi awalku yang tegak lurus mengarah ke depan.
tak lama dari situ kakek-kakek itu bertanya kepada, aku ingin kemana dan aku menjawab ingin kecisarua. berawal dari pertanyaan sang kakek, akhirnya kita saling berbincang, membicarakan masalah perjalanan. kakek itu pun mengatakan bahwa biasanya jalanan menuju puncak ditutup jam 4 dan biasanya dialihkan ke sukabumi...
what...!!!
itu membuatku seketika syok dan panik karena memang hanya bus do'a ibu ini yang diberitahukan pandu yang pasti akan sampai ketempat tujuanku...
aku mecoba tenang, mencoba melawan rasa "gelisah", akhirnya mencoba memulai pembicaraan.
kedekatan ku dengan sang kakek, ibu setengah bawa itu dan anaknya berlangsung cukup lama, dari sekitar jam 2 siang aku berangkat hingga jam 7 malam. saat aku sampai ketempat tujuan.
kakek itu bercerita bahwa semua anaknya telah menikah dan mempunyai anak berarti ia telah mempunyai cucu dan sekarang ia hanya tinggal bersama istrinya di Ciawi dan ibu setengah baya itu menceritakan tentang keluarganya. ia mempunyai 3 anak, semuanya wanita yang pertama telah menikah dan kini berada di Jepang bersama suaminya yang tidak bisa berbahasa indonesia, dan kedua anaknya lagi berasamanya dirumah yang salah satunya bersamanya kini. ia pun menceritakan bahwa ia baru kehilangan suaminya setahun lalu karena suatu penyakit yang membuat badannya biru dan yang kemudian meninggal. ia dan anaknya sama-sama bekerja dihotel puncak tetapi berbeda hotel yang memang didaerah situ arah mereka pulang karena itulah rumah mereka daerah puncak. kedekatan lebih terasa sekita jam 5, kami sama-sama mebeli makanan karena perut sudah tidak dapat ditoleransi lagi, sangat lapar memang karena bus juga sedang berhenti menunggu one way dibuka, sehabis maghrib kata sang supir. kami saling berbagi makanan bersama dengan sang kakek itu juga pastinya. seketika ku melihat sang kakek aku teringat dengan almarhum kakekku yang sudah meninggal beberapa tahun silam, itu membuatku ingin menangis sebentar saja karena aku jadi merindukannya, merindukan omelannya, merindukan candanya dan tawanya serta ketegasannya. wajah yang hampir mirip dengan sang kakek, cuek tetapi tetap memperhatikan anak serta cucu-cucunya membuatku benar-benar rindu, tetapi aku pendam semua kesedihan karena aku langsung berfikir "Bukan saatnya, ini perjalanan pertama yang pernah gw alami, so jangan memikirkan apapun selain menikmatinya".
sampai tiba jalanan telah dibuka dan aku segera bersiap melihat kanan kiri, membuat denah yang diberikan ditanganku, agar aku tidak selalu membuka note.
"neng maju kedepan sini, udah mau sampe dicimori", ujar sang kenek.
karena memang dari awal aku selalu mengingatkan sang kenek jika sudah sampai cimori tolong beritahu saya karena tidak terlalu jauh dari situ.
aku langsung bersaliman dengan sang kakek dan ibu serta anaknya itu, seperti layaknya keluarga kecil, aku mencium tangan mereka, karena telah menganggap mereka adalah bagian dari keluarga kecilku yang hanya 5 jam di bus tetapi memiliki banyak arti dan pengalaman yang sangat berarti untukku.dan ketika ku sibuk dengan patokan untuk pemberhentianku di Rumah Makan Paadang Pondok Indah raya, orang-orang didalam bus itu memikirkan diriku juga ternyata, mereka membantu mencarikan tempatku hendak ingin turun.
mereka saling bertanya-tanya apa ada Wisma Villa Cipari itu, karena mereka tidak ada yang tahu, sampai-sampai sang supir dan keneknya pun yang tadinya si kenek mengantuk dan pak supir makan salak sampai berenti mencari patokan itu. sampai akhirnya...
"itu dia pa, stop,, stop pak...", tutur ku reflek.
dan langsung sang supir berenti, sebelum turun aku hendak menengok kebelakang untuk mengucap salam...
"beneran udah sampe de, ga salah kan?", tutur sang supir.
"ia pak ga salah ko' bener,"
tiba-tiba terdengar suara dari belakang"yaudah ya de hati-hati", ucap orang-orang didalam bus itu kepadaku.
"makasih ya, assalamu'alaikum", dengan wajah yang mencerminkan kegembiraan karena telah sampai.

aku sangat senang ketika turun, karena telah sampai tempat tujuan dengan selamat dan tidak nyasar, tetapiiiiiiiiii...
terasa sangat sedih ketika aku merasa hanya mempunyai keluarga sebentar di bus, ingin sekali berjalan lama agar lebih dekat dengan mereka karena belum tentu di bus atau hari-hari lain semua akan sama seperti ini. tapi yasudahlah biarkan ini menjadi kenangan yang akan selalu aku simpan dalam diri...
makasihh semuanyaaa....
:)




Selasa, 23 November 2010

To Sanggar Langit Biru

thanx too Sanggar langit Biru,,,
buat semuanya,,,
sepertii,,,
Sule, Pandu, melia, ifa, adel, aldila, dani, nia, uyo, fariz, yoga, ka asri, and than semua yang ga bisa disebutin namanya satu persatu,,,
thanx kalian udah bisa nenangin hati akuu,,,
kalian adalah yang terbaikk,,
trust me,,,